Tuesday, June 5, 2012

Strategi Generik


Strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti menetapkan bisnis yang dianut atau akan dianut oleh perusahaan dan jenis atau akan menjadi jenis apa perusahaan ini (Andrew, 1971). Sedangkan manajemen stratejik adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut (Siagian, 1998).


Strategi bagi suatu manajemen organisasi merupakan suatu rencana berskala besar yang berorientasi jangkauan masa depan yang jauh serta ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan organisasi berinteraksi
secara efektif dengan lingkungannya dalam kondisi persaingan yang kesemuanya diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang bersangkutan (Porter, 1985).

Keunggulan bersaing adalah jantung kinerja perusahaan dalam pasar bersaing. Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang dapat diciptakan perusahaan bagi para konsumennya. Bila perusahaan kemudian mampu menciptakan keunggulan bersaing melalui salah satu dari ketiga strategi generik tersebut maka akan didapatkan keunggulan bersaing (Aaker, 1989)


Perusahaan harus mempunyai strategi yang tepat pada bidang operasi, atau harus dapat mengambil keunggulan dari lingkungannya untuk keuntungan menggunakan strategi yang dipilih. Beberapa perusahaan telah gagal karena strategi yang digunakan tidak tepat untuk lingkungan perusahaannya. Hill dan
Jones (1995), kondisi beberapa industri besar telah dibagi dalam sejumlah kelompok strategi, kelompok strategi tersebut telah menggunakan strategi yang sama.

Perusahaan dalam kelompok strategi berbeda juga mempunyai perbedaan strategi. Banyak perusahaan yang malakukan investasi pada teknologi dengan harapan dapat memberikan keunggulan bersaing (Kettinger et al, 1994). Yavas et al (1997) dalam Fuad Mas’ud (2004) juga memberikan outline yang kuat mengenai peningkatan kinerja tenaga pemasaran dalam industri perbankan menjadi bagian yang terbesar dalam memenangkan keunggulan bersaing.


Menurut Porter (1985) agar suatu perusahaan dapat lebih unggul dari para jasa sejenis dengan yang diproduksi oleh pesaingnya dengan harga yang lebih murah. Agar perusahaan mampu menghasilkan barang atau jasa dengan biaya yang seminimum mungkin maka haruslah perusahaan tersebut bekerja dengan
optimal. Perusahaan dikatakan bekerja secata optimal penuh bila perusahaan mempunyai sumber daya yang tepat dan pada waktu yang tepat pula. Target yang harus dicari adalah target optimal total, yaitu apabila perusahaan dalam operasinya benar-benar tidak ada sisa kapasitas sumber daya milik perusahaan.

Dalam bahasa matematika model silplex Linier Programing ditunjukkan dengan tidak adanya nilai slack, yaitu sisa nilai Right hand side value yang tak terpakai. Semua nilai right hand side value menggambarkan semua kapasitas sumber daya milik perusahaan terpakai. pesaingnya, maka perusahaan tersebut harus mampu memproduksi barang atau Miles dan Snow (1988) mengklasifikasikan perusahaan kedalam empat
kelompok berdasarkan strategi:
1. prospector,
2. analyzers,
3. defenders and
4. reactors,
sebagai kutipan dari Kolar dan McDaniel (1978), Tavakolian (1989); Hatten dan James (1994); dan Karimi (1996).

Kategori perusahaan sebagai prospector (pencari) adalah mencari secara konstan untuk segmen pasar baru dan eksperimen secara teratur dengan respon potensial pada kecenderungan timbulnya dalam lingkungan bisnis. Perusahaan dalam kategori ini sering mendorong perubahan dan menimbulkan ketidakpastian dimana pesaingnya harus merespon.


Analyzers adalah operasi perusahaan dalam dua tipe pada bagian produk-pasar. Satu relatif stabil, dimana lainnya menuju perubahan. Stabil dalam pengertian ini artinya perusahaan adalah beroperasi secara rutin dan efisiensi menggunakan struktur dan prosesnya yang dimiliki secara formal pada tempatnya. Mengikuti perubahan artinya bahwa top manajemen adalah secarakonstan dan sistematis melihat pesaing untuk ide baru dan secara cepat menerima ide yang paling menjanjikan.

Top manajemen pada perusahaan tipe defenders mempunyai level yang tinggi pada keahlian dalam membatasi wilayahnya, tetapi tidak bisa memilih kesempatan diluar atau wewenangnya. Fokus yang dipersempit ini artinya bahwa perusahaan dalam kategori ini kadang membuat penyesuaian dalam
teknologi, struktur atau metode operasi. Perusahaan ini menekankan pada fokus untuk peningkatan efisiensi operasinya.


Reactors meliputi perusahaan dimana top manajemen sering tampak berubah dan tidak pasti dalam lingkungan organisasinya tetapi tidak dapat merespon keefektifan. Jadi perusahaan dalam kategori ini tidak
mempunyai kekonsistenan hubungan struktur-strategi, dan juga dalam kekuranagan tekanan yang ekstrim kuat pada lingkungan, kadang membuat banyak penyesuaian.

No comments: